Berbeda dengan ancaman sebelumnya, kata dia yang dikirimkan lewat email pada Selasa (17/6/2025). Ancaman kali ini menggunakan metode komunikasi yang lebih canggih dan jarang digunakan.
"Kapten mendapat informasi dari Oman kemudian dikonfirmasi dari perusahaannya diduga adanya bom karena kapten di atas Banda Aceh maka harus landing," ucapnya.
Pesawat dengan tujuan Surabaya yang membawa jemaah haji tersebut akhirnya diarahkan untuk mendarat darurat di Bandara Kualanamu sebagai langkah pengamanan.
Otoritas Bandara masih menyelidiki kemungkinan adanya kaitan antara teror kali ini dan insiden sebelumnya, mengingat maskapai yang menjadi sasaran sama.