Namun, dia memaparkan, jika melihat kekuatan di parlemen yang mencapai 60 persen, hal tersebut dirasa sudah cukup untuk mengawal pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin lima tahun ke depan.
"Pengalaman kita zaman SBY (Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono) itu, koalisi besar, tapi mengelola koalisi itu pekerjaan tersendiri. Sebenarnya untuk kestabilan politik, terutama pemerintah itu sudah cukup," ujar Karding.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono memberi sinyal partainya bakal bergabung ke KIK. Peluang itu didasari dengan adanya pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dengan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) serta Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Apa yang disampaikan Pak Prabowo Subianto di MRT (kereta Moda Raya Terpadu, Jakarta) kemudian dilanjutkan pertemuan Pak Prabowo dengan Bu Megawati Soekarnoputri membuka peluang kemungkinan Partai Gerindra bergabung di pemerintahan. Jadi terbuka kemungkinan itu," ujarnya usai diskusi Polemik MNC Trijaya Network bertajuk 'Utak Atik Manuver Elit' di d'Consulate Resto, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7/2019).