MAKASSAR, iNews.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) PKS sudah menyiapkan sejumlah opsi dalam menghadapi kompetisi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019. Opsi tersebut sangat dipengaruhi dengan dinamika politik yang berkembang.
Politikus PKS, Ariyadi Arsal mengatakan, beberapa opsi yang lahir dalam pertemuan seluruh fraksi PKS se-Indonesia, tetap mendorong kader dari PKS mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2019. Opsi berikutnya, jika Prabowo batal maju sebagai bakal calon presiden (capres), PKS tetap berada dalam koalisi bersama Partai Gerindra.
"Dari pertemuan seluruh fraksi-faksi PKS se-Indonesia, Dewan Syuro PKS telah memutuskan sembilan orang bakal cawapres yang diusung mendampingi Prabowo. Kalau sekiranya tidak masuk, maka beberapa opsi akan ditempuh," ujar Ariyadi, di Makassar, Senin (6/8/2018).
Opsi lainnya, jika Prabowo tidak mengambil kader PKS sebagai bakal cawapresnya hingga akhir masa pendaftaran 10 Agustus, kemungkinan PKS akan melakukan negosiasi dengan partai lain membentuk poros baru. Tentunya, mempertimbangkan perkembangan dinamika politik yang terjadi.
"Sekarang ini PKS masih masuk dalam gerbong koalisi yang lalu, kami masih berharap Prabowo dapat memilih pendampingnya dari sembilan kader PKS yang didorong Majelis Syuro melalui musyawarah dan hasil ijtima," ucapnya.