JAKARTA, iNews.id – Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Bukhori Yusuf, mempertanyakan kesahihan data tentang peredaran virus korona (COVID-19) di Indonesia. Dia pun menyinggung salah satu kasus di RSUP Dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, yakni ada salah satu pasien yang meninggal dunia setelah sebelumnya diduga terjangkit virus itu.
Menurut dia, peristiwa tersebut memunculkan tanda tanya besar. Kendati pihak rumah sakit telah menyatakan pasien itu meninggal dunia bukan karena terjangkit virus korona, dia tetap merasa aneh lantaran penanganan yang dilakukan petugas medis di sana layaknya pasien yang terjangkit COVID-19.
“Waktu kejadian di Semarang itu unik. Meskipun belakangan diberikan penjelasan bahwa meninggalnya bukan karena COVID-19 itu, tetapi cara memperlakukan itu adalah seperti orang yang meninggal dunia seperti terjangkit corona,” kata Bukhori dalam sebuah diskusi di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (1/3/2020).
“Ini merupakan sebuah tanda tanya ini, apakah memang tidak ada sebuah riset lebih dalam, lebih teliti sehingga apa yang terjadi di masyarakat ini jauh lebih dini,” ucapnya melanjutkan.
Oleh karena itu, dia meminta kepada pemerintah untuk lebih transparan dalam memberikan informasi peredaran virus corona di Tanah Air. Menurut Bukhori, jika benar Indonesia terbebas dari virus tersebut, pemerintah sudah seharusnya menjelaskan secara komperhensif kepada masyarakat.