Menurutnya, Kota Batam masih menjadi lokasi transit utama sebelum para korban diberangkatkan ke luar negeri secara ilegal.
Hal ini disebabkan posisinya yang strategis dan akses laut yang terbuka.
Dia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, mulai dari tingkat desa hingga pusat agar upaya pencegahan bisa menyeluruh dan efektif.
“Kami butuh dukungan semua pihak. Pencegahan TPPO tidak cukup oleh polisi saja, tapi juga peran aktif desa, pemda hingga pusat,” ucapnya.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2024 lalu, Satgas TPPO Polda Kepri menangani 68 kasus TPPO dengan 242 korban diselamatkan dan 100 tersangka ditangkap. Artinya, meskipun ada penurunan jumlah kasus pada 2025, praktik perdagangan orang masih sangat memprihatinkan.