Polemik Gas Elpiji 3 Kg: Komunikasi Kebijakan yang Prematur

Febi Ramadhani Rusdin
Febi Ramadhani Rusdin (Foto: Dok Pribadi)

Meskipun pada akhirnya kebijakan ini dibatalkan, sebagai akademisi dalam bidang komunikasi, saya berharap pemerintah dapat belajar dari kasus ini. Ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi kebijakan. 

Pertama, perencanaan komunikasi harus menjadi bagian dari desain kebijakan sejak awal, bukan reaksi setelah kebijakan diumumkan. Kedua, perlu ada koordinasi yang lebih solid antar-kementerian dan lembaga agar pesan yang disampaikan ke publik konsisten. Ketiga, pemerintah harus memanfaatkan data untuk memetakan kelompok sasaran dan menyusun strategi komunikasi yang lebih efektif, termasuk menggunakan berbagai kanal komunikasi yang sesuai dengan karakteristik audiens.

Kebijakan publik yang baik bukan hanya soal angka dan efisiensi, tetapi juga bagaimana kebijakan tersebut diterima dan dipahami oleh publik. Dalam konteks gas elpiji 3 kg, substansi kebijakan mungkin tidak salah, tetapi eksekusi komunikasinya yang perlu diperbaiki. Jika tidak, kebijakan yang seharusnya membawa manfaat justru bisa menjadi bumerang bagi masyarakat.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Nasional
13 jam lalu

Listrik 35.000 Rumah di Aceh Belum Nyala, Kementerian ESDM Kirim 1.000 Genset

Nasional
3 hari lalu

Satgas PKH Kembalikan 4 Juta Hektare Kawasan Hutan Sawit dan Konservasi ke Negara

Nasional
4 hari lalu

Kaleidoskop 2025: Deretan Gebrakan Purbaya Suntik Bank hingga Ancam Bekukan Bea Cukai

Nasional
5 hari lalu

ESDM Buka Lelang 8 Blok Migas Tahap III, Tawarkan Insentif Fiskal Menarik

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal