Polemik Nikel di Raja Ampat, Greenpeace: Tak Boleh Ada Tambang di Pulau Kecil

Aditya Pratama
Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Arie Rompas dalam acara Interupsi yang ditayangkan di iNews, Kamis (12/6/2025). (Foto: Tangkapan Layar)

Dia menyebut, pemulihan Pulau Manuran membutuhkan waktu lama bahkan hingga ratusan tahun, meskipun deforestasi terbesar terjadi di Pulau Gag hingga mencapai 300 hektare dari total 500 hektare di wilayah Raja Ampat.

"Maka yang jadi persoalan sekarang pemulihannya itu Pulau Manuran bisa ratusan tahun. Deforestasi udah habis, udah gundul. Jadi, dari tiga pulau itu deforestasi ada sekitar 500 hektare ya, yang paling besar ada 300 hektare di Pulau Gag, kemudian Pulau Manuran dan yang sedang terjadi sekarang di Pulau Kawe," ucapnya.

"Lagi-lagi deforestasinya dibanding pulau besar itu mungkin berbeda, tapi deforestasi di pulau kecil itu makanya prinsip kehati-hatian sangat penting," tuturnya.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
5 bulan lalu

Prabowo Cabut 4 Izin Tambang di Raja Ampat, Greenpeace: Harusnya Ada Lima!

Nasional
3 hari lalu

Pemerintah Tegaskan Pemberian 1,4 Juta Ha Hutan Adat, Dialokasikan 4 Tahun ke Depan

Nasional
5 hari lalu

Menhut di KTT Wildlife Global: RI Segera Percepat Pengakuan Hutan Adat 1,4 Juta Hektare 

Nasional
11 hari lalu

Eks Penyidik KPK Harap Penyelidikan Dugaan Mark Up Kereta Cepat Terang Benderang

Nasional
11 hari lalu

Ferdinand Hutahaean Sebut Proyek Whoosh Ambisi Jokowi: Kini Jadi Problem Bangsa!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal