JAKARTA, iNews.id - Polri masih melakukan investigasi terkait penembakan yang dilakukan Brigadir Rangga Tianto (RT) hingga menyebabkan meninggalnya Bripka Rahmad Efendi. Dari hasil pendalaman hingga saat ini, terungkap senjata yang digunakan Brigadir Rangga adalah organik.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengungkapkan, senjata yang berjenis HS 9 itu merupakan milik Brigadir Rangga Tianto. Bridagir Rangga Tianto menembakkan tujuh peluru dari sembilan peluru yang bersarang di pistolnya.
"(Usai berdebat) Brigadir Rangga keluar ruangan SPKT di polsek itu dan ternyata keluar itu mempersiapkan senjata dengan jenis HS 9 lalu menembakan ke arah tubuh korban," katanya di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2019).
Asep menyebut ada beberapa dugaan yang mendasari atau penyebab insiden itu dapat tejadi. Salah satu faktornya yakni emosi dari Brigadir Rangga Tianto sedang pada puncaknya ketika perdebatan itu terjadi.
"Mungkin pada saat itu sangat memuncak marahnya begitu ditolak permintaan itu, mungkin juga karena dia mendampingi saudaranya, saudara Zulkarnaen yang merupakan orang tua Fahrul itu, kemudian ada ketersinggungan," tuturnya.