Karenanya, kata dia, langkah diplomasi yang dijalankan oleh pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi–JK) via Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang memprotes pemindahan Kedubes Australia di Israel ke Yerusalam bukanlah suatu kesalahan dalam praktik diplomasi dalam hubungan internasional saat ini. Bahkan, dia memastikan, sikap pemerintah yang seperti itulah yang benar dalam konteks kepentingan nasional dan internasional Indonesia.
“Faktanya mayoritas mutlak rakyat Indonesia mendukung Palestina, dan mayoritas negara-negara Islam juga berharap Indonesia selalu berperan aktif dalam diplomasi Palestina,” tuturnya.
Arsul pun berharap Prabowo jangan lagi menyuarakan pandangan yang melukai rakyat Palestina dan juga meninggalkan aspirasi mayoritas rakyat Indonesia terkait dengan Yerusalem. Kota itu, kata dia, harus dilihat sebagai satu isu sentral dalam membantu perjuangan rakyat Palestina.