Yang terpenting, kata dia, Presiden mendatang juga perlu mengerti filosofis hingga persoalan teknis pembangunan yang sudah dijalankan sebelumnya.
"Dan itu hanya bisa terjadi jika Presiden penerus Pak Jokowi mengerti dasar filosofis dan persoalan-persoalan teknis yang menyertai pembangunan mega-mega proyek yang dibangun sepanjang pemerintahannya," pungkasnya.
Diketahui, sejumlah politikus dari Koalisi Perubahan yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera menyebutkan Presiden Jokowi ikut campur dalam Pilpres 2024.
Politikus Partai Demokrat Benny K. Harman menyebutkan Jokowi tidak netral sebagai Presiden dalam Pemilihan Umum 2024.
"Jika benar Presiden tidak netral dlm Pilpres dn Pileg apalagi menjadikan istana presiden markas tim sukses Capres tertentu maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang, perang semesta melawan rakyatnya sendiri.Hati2 Pak Jokowi,di dada bapak melekat lambang negara,lambang Presiden RI bukan lambang Presiden dari kelompok atau Presiden dari golongan tertentu.#RakyatMonitor#," tulis Benny dalam akun Twitter-nya @BennyHarmanID pada Senin (8/5/2023).