Dalam momen perayaan Natal Nasional itu, Presiden juga memohon rakyat Indonesia bersabar dan memberikan waktu kepada pemerintah untuk bekerja. Pemerintahannya baru menjabat 2 bulan 8 hari.
"Saya mohon waktu sebentar, sabarlah berilah kesempatan kami untuk bekerja sungguh-sungguh. Tetapi saya sangat optimis," ujarnya.
Prabowo dalam pidatonya juga merespons pernyataan Ketua Presidium Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Monsinyur Antonius Subianto Bunjamin yang dalam sambutannya sebelumnya menyebut, masih ada sisi gelap saat ini yang perlu diterangi. Sisi gelap yang dimaksud adalah, persoalan ketidakadilan kemiskinan intoleransi perdagangan orang, praktik-praktik perjudian dan pinjaman online dan perusakan lingkungan hidup.
"Beliau (Monsinyur Antonius) sampaikan memang masih ada sisi-sisi gelap karena dalam hidup ada orang yang berjalan di atas jalan yang baik, di jalan kebaikan dan ada orang-orang yang yang memang memilih jalan yang tidak baik," kata Prabowo.
Prabowo pun menyindir orang-orang yang berada di jalan sisi gelap itu. Mereka orang yang menipu rakyat, korupsi, melakukan penyelundupan, manipulasi, dan tidak mau membayar pajak.
"Jalan sudah diberi segala macam oleh Yang Maha Kuasa segala macam diberi fasilitas diberi kebaikan masih serakah," ujarnya.
Menurut Presiden, ini menjadi tantangan bersama dan akan diatasi. Dia sangat optimistis, tapi juga realistis. Namun, dengan iktikad baik, dia yakin berhasil.
"Presiden Republik Indonesia tidak punya tongkat semacam tongkat Nabi Musa tidak punya tidak punya tongkat Nabi Sulaiman tidak punya. Tapi, percayalah, kalau kita beriktikad baik, bertekad untuk berbuat baik, kita yakin kita akan berhasil. Kita yakin Yang Maka Kuasa bersama kita," kata Prabowo.