JAKARTA, iNews.id - Kenaikan elektabilitas Prabowo Subianto pada Maret 2023 bukan tanpa sebab. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi melihat potensi Jokowi lebih leluasa mendukung Prabowo.
Meskipun Jokowi dalam pidatonya menyatakan bahwa elektabilitas Prabowo naik bukan karena dirinya, melainkan karena kerja keras Prabowo dan Partai Gerindra, tetapi naiknya suara Prabowo pada Maret 2023 dinilai tak lepas dari campur tangan endorsement Jokowi.
“Naiknya suara Prabowo di bulan Maret 2023, terutama sejak endorsement Jokowi ke Prabowo saat HUT Partai Perindo pada 7 November 2022. Setelah endorsement terbuka, Prabowo alami kenaikan,” ujar Burhanuddin, Minggu (2/4/2023).
Selain itu, ia melihat ada perbedaan tersendiri endorsement yang dilakukan oleh Jokowi pada Ganjar dan Prabowo. Endorsement yang dilakukan Jokowi kepada Ganjar dinilai lebih 'high context’, sedangkan kepada Prabowo ‘low context’.
“Ke Ganjar, endorsement Jokowi pakai bahasa high context, misal pilihlah rambut putih, itu nggak semua publik bisa langsung membaca maknanya. Kalau ke Prabowo low context: penerus Jokowi adalah Prabowo, Presiden 2024 jatah Prabowo sebanyak 5 kali, ditenteng ke sana ke mari," kata Burhanuddin.
Burhanuddin turut menuturkan mengapa Ganjar tidak di-endorse Jokowi secara terbuka. Salah satunya karena Ganjar merupakan kader PDIP.