“Kami menghormati AS, AS sebenarnya telah terbukti sebagai kekuatan anti-kolonial, mereka adalah salah satu koloni pertama Inggris, mereka berjuang melawan kolonialisme. Mereka mendukung perjuangan kami untuk kemerdekaan. Kami tidak melupakan teman-teman kami yang mendukung kami,” katanya.
Menhan menegaskan, Indonesia sebagai negara yang akan terdampak dengan berbagai tantangan geopolitik dunia, mendukung tatanan internasional berbasis aturan atau rules-based order. Indonesia, sebagai negara dengan politik luar negeri bebas aktif, menghormati kepentingan semua negara dan tidak memihak.
Kemudian, Prabowo menyampaikan pesan kepada Menhan di dunia bahwa Indonesia merupakan negara yang terkena dampak besar dari sentimen negatif persaingan antara negara tetangga.
Meski demikian, Indonesia telah memiliki ramuan tersendiri untuk mengatasi gejolak internal akibat dari faktor eksternal, yaitu dengan menciptakan lingkungan yang damai, toleransi antar sesama agama, ras maupun suku.
“Kami telah memutuskan bahwa pengalaman umum kami didominasi, diperbudak, dieksploitasi, memaksa kami sekarang untuk berjuang, untuk menciptakan lingkungan yang damai. Lingkungan persahabatan,” kata Prabowo.
Apalagi, Prabowo menambahkan, dalam pengalaman Indonesia selama 40-50 tahun terakhir, Indonesia telah menemukan cara tersendiri, cara-cara Asia dalam menyelesaikan berbagai tantangan dalam geopolitik dunia.
“Dalam pengalaman kami, selama 40 hingga 50 tahun terakhir, kami telah menemukan cara kami sendiri, cara Asia untuk menyelesaikan tantangan ini. Kami memutuskan bahwa pengalaman bersama kami didominasi, diperbudak, dieksploitasi, memaksa kami sekarang untuk berjuang, untuk menciptakan lingkungan yang damai. Lingkungan yang bersahabat,” tandasnya.