Tidak lama kemudian, Adi Suryanto dipercaya merangkap sebagai pelaksana tugas kepala pusat. Jabatan eselon II secara definitif dipangku sejak tahun 2009. Pada tahun 2013, dia terpilih sebagai Sekretaris Utama LAN melalui seleksi terbuka eselon I dalam usia 44 tahun.
Dikutip dari laman IKA Undip, usianya masih tergolong muda untuk memegang jabatan tersebut sehingga Adi Suryanto dinyatakan sebagai Sekretaris Utama termuda dalam sejarah LAN. Tidak lama kemudian, Adi dipercaya menjadi Kepala LAN di usia 46 tahun, pada tahun 2015. Dia terpilih untuk kedua kalinya menjadi pucuk pimpinan tertinggi di LAN, sejak 2020.
Adi Suryanto berprestasi dalam berbagai pendidikan dan pelatihan (diklat) yang diikutinya secara berjenjang. Dalam laman LAN disebutkan, dia tercatat sebagai 10 peserta terbaik di Diklat Prajabatan dan peserta terbaik I Diklat ADUM. Doa juga 10 peserta terbaik di Diklat SPAMA, 10 peserta terbaik di Diklat Pim II sebagai dan sebagai peserta terbaik I di Diklat Pim I.
Adi Suryanto punya pengalaman profesional dalam berbagai aspek penyelenggaraan negara dan kebijakan mulai dari bidang pendidikan dan pelatihan aparatur, perencanaan pemerintahan, manajemen kinerja dan sebagainya.
Aktif Menulis, Berperan dalam Reformasi Birokrasi
Semasa hidupnya, Adi Suryanto yang akrab disapa Adi ini dikenal aktif menulis. Karya tulisannya yang telah dipublikasikan antara lain buku Evaluasi Manajemen Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Manajemen Pemerintahan Daerah dan Konflik Elit dalam Pembentukan Provinsi Banten.
Adi Suryanto mengajar pada program Magister dan aktif mengajar di berbagai diklat untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), baik diklat teknis maupun diklat struktural (Diklatpim I, II, III, dan IV) serta diklat prajabatan.
Selama kariernya di LAN, Adi Suryanto banyak berperan dalam proses Reformasi Birokrasi di LAN. Dia menjadi Ketua Tim RB LAN sejak 2010 dan memimpin proses Pembaharuan Diklat Pim Pola Baru. Dia juga pernah terlibat dalam studi evaluasi Otonomi Khusus Papua.