Sekolah itu menyediakan pendidikan murah bagi anak-anak yang bekerja sebagai buruh di perkebunan tersebut.
Lalu pada 1986, Arist membentuk yayasan perlindungan buruh. Yayasan tersebut dikhususkan menyediakan pendidikan bagi anak yang harus bekerja sebelum usia produktif.
Setahun kemudian, dia mendirikan Yayasan Komite Pendidikan Anak Kreatif (Kompak) Indonesia. Kompak merupakan wadah bagi buruh anak untuk mendapat bekal melalui pendidikan toleransi, demokrasi dan baca tulis.
Kemudian pada 1998, bersama Seto Mulyadi dan beberapa aktivis lain, Arist mendirikan Komisi Nasional perlindungan Anak (Komnas PA). Saat itu, Kak Seto ditunjuk sebagai ketua umum, sementara Arist jadi sekretaris jenderal.
Usai 12 tahun dan melalui tiga periode pemilihan, Arist kemudian duduk sebagai ketua Komnas PA menggantikan Kak Seto yang menjabat ketua dewan konsultatif nasional.
Arist dikenal aktif menyuarakan permasalahan anak di Indonesia. Beberapa waktu lalu, dia pernah mengkritik sejumlah penggemar Ariel Noah yang bolos sekolah untuk menyambut Ariel keluar penjara.
Suami dari Rostymaline Munthe itu juga dikenal sangat perhatian kepada keluarganya. Dia mendidik anaknya, Debora, Christine, dan Namalo dengan mengedepankan komunikasi lewat dialog.