Profil Kabasarnas Henri Alfiandi yang Jadi Tersangka Suap, Lulusan Luar Negeri yang Baru Dimutasi

Rizal Bomantama
KPK menetapkan Kabasarnas periode 2021-2023 Marsekal Madya (Marsdya) TNI (Purn) Henri Alfiandi (HA) sebagai tersangka kasus suap terkait proyek pengadaan barang dan jasa. (Foto: Basarnas)

JAKARTA, iNews.id - KPK menetapkan Kepala Basarnas (Kabasarnas) periode 2021-2023 Marsekal Madya (Marsdya) TNI (Purn) Henri Alfiandi (HA) sebagai tersangka kasus suap terkait proyek pengadaan barang dan jasa. Padahal Henri Alfiandi baru saja dimutasi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

Mutasi itu tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/779/VII/2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia tertanggal 17 Juli 2023.

Henri Alfiandi dimutasi dan menjabat Pati Mabes TNI AU dalam rangka pensiun. Sementara itu posisinya akan diisi Marsdya TNI Kusworo yang sebelumnya menjabat Dansesko TNI. Pelantikan Marsdya TNI Kusworo sebagai Kabasarnas menggantikan Henri Alfian menunggu keputusan presiden.

Sebelum menjadi Kabasarnas, Henri menjabat Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops KSAU). Pria kelahiran Magetan tanggal 24 Juli 1965 itu menjabat sebagai Asops KSAU sejak 26 Mei 2020.

Dia pun tak asing dengan dunia militer udara sejak kecil. Hal itu dikarenakan pendidikan sekolah dasarnya ditempuh di SD Angkasa Lanud Iswahjudi Madiun per 1979. Akan tetapi, saat SMP dan SMA dirinya lebih memilih bersekolah di sekolah negeri yaitu SMPN 1 Maospati dan SMAN 1 Madiun.

Pendidikan militernya dimulai tahun 1988 saat dirinya menginjakan kaki di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta. Tak puas lulus dari AAU, dirinya terus melanjutkan pendidikan militer. Dimulai dari Sekkau hingga Seskoau pada Tahun 2003.

Tahun 2007 dirinya mengikuti pendidikan militer di luar negeri, tepatnya Lehrgang Generalstabs/Admiralstabsdienst Mit Internationaler Beteiligung (LGAI), Jerman. Terakhir, dirinya mengikuti pendidikan US Air War College melalui Lemhannas di Tahun 2015.

Untuk mendapat pangkat Marsda, Henri membutuhkan waktu kurang lebih 30 Tahun. Dimulai dari pangkat Letda di 1988 hingga pada akhirnya mendapatkan promosi kenaikan pangkat per 24 September 2018.

Berikut riwayat jabatan dan riwayat penugasan Henri sebelum menduduki posisi Kepala BNPP yang telah dirangkum dari berbagai sumber:

1. 26 Juli 1988: Pa Dp Gubenur AAU

2. 01 Mei 1990: Pa Anggota Skadud 11 Lanud Hasanudin

3. 01 April 1995: Danflight Ops "A" Skadud 12 Lanud Pekanbaru

4. 01 Juli 1995: Dan Flight Ops A Skadud 11 Lanud Hasanudin

5. 01—06—1996: Pa Instruktur Penerbang Lanud Adi Sutjipto

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

Kronologi Lengkap Bos Mecimapro Ditetapkan Tersangka Penggelapan Dana Konser TWICE

Nasional
3 hari lalu

KPK Tetapkan Eks Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto Tersangka Kasus Suap RPTKA

Nasional
5 hari lalu

KPK Pindahkan Penahanan 2 Penyuap Bupati Koltim, bakal Disidang di Sultra

Nasional
5 hari lalu

Praperadilan Ditolak, Pendukung Khariq Anhar Bentangkan Poster Protes di PN Jaksel

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal