Peran Karlinah di organisasi istri prajurit tercermin ketika dipercaya memimpin Persit Kartika Chandra Kirana pada awal 1970-an. Ia mendorong program-program yang menyentuh kebutuhan nyata keluarga prajurit: kesehatan ibu-anak, peningkatan kapasitas ekonomi rumah tangga, dan pendidikan karakter bagi generasi muda.
Di luar Persit, Karlinah aktif dalam kegiatan sosial lintas isu seperti dukungan terhadap penyintas kanker, literasi anak, hingga penguatan jejaring relawan.
Strateginya sederhana namun efektif, mendengar kebutuhan akar rumput, mengorganisir sumber daya, lalu mengeksekusi program secara disiplin namun humanis.
Profil Karlinah Djaja Atmadja Wirahadikusumah menggambarkan figur pendidik dan pegiat sosial yang teguh mengabdi, sekaligus pendamping negarawan yang menjaga martabat keluarga dan komunitasnya. Kabar duka pada 6 Oktober 2025 menjadi penanda luasnya jejak pengaruh yang ia tinggalkan, namun juga pengingat bahwa teladan, nilai, dan metode kerjanya tetap relevan untuk diteruskan di banyak ruang pengabdian. Dengan semangat itu, Karlinah Djaja Atmadja Wirahadikusumah menutup kisah hidup yang penuh karya, sekaligus membuka ruang baru bagi generasi penerus untuk melanjutkan estafet kebaikan.