Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Sultan Najamudin kerap kali memberikan literasi digital. Bahwa di antara pengguna internet di Indonesia yang semakin tinggi, saat ini kejahatan di ruang digital pun ikut mengkhawatirkan.
Dirinya mengedukasi masyarakat agar mampu menampilkan konten kreatif mendidik yang menyejukkan dan menyerukan perdamaian. Sebab, tantangan di ruang digital semakin besar, seperti konten negatif, kejahatan penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, ujaran kebencian, hingga radikalisme berbasis digital.
Selain menambah wawasan, hiburan serta menjadi sarana promosi bisnis dan turisme, ruang digital sehat juga bisa membuat seseorang memperoleh pekerjaan profesional. Hal ini dapat membuat seseorang menjadi bangga dengan kreativitasnya dan merasa bahagia.
Pleh karena itu, Mantan Wakil Gubernur Bengkulu ini mengingatkan agar masyarakat tidak masuk ekosistem internet yang tidak sehat. Seperti halnya cyber-bullying, menyebarkan hoaks, iklan palsu, provokasi, berita kekerasan, hingga pelecehan seksual online yang meningkat di masa pandemi.
Semua itu memberi kecemasan, emosi, amarah yang memunculkan depresi hingga bunuh diri.
“Kita harus membiasakan internet sehat, bisa dimulai dengan double check fakta berita, tulis sumber saat mereferensikan sesuatu, membayangkan perasaan pihak yang menerima komentar, dan mengingat dampak dunia maya di dunia nyata, serta harus memastikan pesan yang disampaikan bermanfaat,” tutur Sultan Najamudin. (CM)