Program Pemulihan Ekonomi Nasional Sokong Pendidikan Nasional Hadapi Pandemi Covid-19

Rizal Bomantama
Covid-19. (Foto: Ilustrasi)

JAKARTA, iNews.id - Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diimplementasikan pemerintah untuk mengurangi dampak covid-19 terhadap perekonomian nasional ikut menyokong sektor pendidikan nasional dalam membantu melancarkan proses pembelajaran jarak jauh dan membantu kesejahteraan hidup para pendidik dan tenaga kependidikan. Khususnya para guru dan dosen non-PNS atau honorer.

Dua Kementerian yang menaungi pendidikan di Indonesia yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag) telah mengalokasikan sejumlah anggaran untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar. Termasuk menyediakan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi pendidik dan tenaga kependidikan non-PNS dan bantuan subsidi kuota internet.

“Dalam kaitan pendidikan itu, kami sudah mengalokasikan Rp5,79 triliun untuk kami manfaatkan dengan baik dengan perincian seperti subsidi pembelajaran jarak jauh untuk madrasah, subsidi kuota internet untuk mahasiswa serta bantuan operasional untuk pendidikan keagamaan Islam dan pondok pesantren. Bantuan juga akan menyasar madrasah diniyah takmiliyah, dan lembaga pendidikan Al-Quran serta bantuan untuk guru Raudhatul Athfal (RA)/Madrasah, dan guru Pendidikan Agama Islam,” kata Menteri Agama, Fachrul Razi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/11/2020).

Kemenag mendapatkan alokasi anggaran BSU sebesar Rp1,15 triliun yang akan disalurkan kepada guru non-PNS RA/Madrasah, guru non-PNS Pendidikan Agama Islam, guru non-PNS Katolik, guru non-PNS Buddha, dan guru non-PNS Konghucu sejumlah 637.408 orang.  Sementara BSU untuk dosen PTKI, ustaz pendidikan Diniyah Formal/satuan pendidikan Mu’adalah dan Ma’had Aly, tenaga kependidikan RA/Madrasah, tenaga kependidikan PTKI, guru pendidikan Keagamaan Kristen, dan guru pendidikan keagamaan Hindu sedang menunggu persetujuan. BSU yang diberikan berjumlah Rp1,8 juta per penerima manfaat yang akan diberikan dalam satu kali pencairan mulai awal Desember 2020.

Sedangkan anggaran PEN untuk bantuan internet siswa, mahasiswa, dan guru untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada Kementerian Agama telah dialokasikan sebesar total Rp1,16 Triliun, yang mencakup Rp1,15 Triliun bagi 9,9 juta siswa madrasah dan 1,1 juta mahasiswa pendidikan agama Islam, Rp3 Miliar untuk 200 perguruan tinggi keagamaan kristen swasta, Rp316 juta untuk 1.442 mahasiswa dan 139 dosen pendidikan agama Buddha serta Rp1,6 Miliar untuk Pendidikan Agama Hindu yang akan dibagi sesuai kebutuhan ke seluruh tingkat pendidikan.

“Injeksi kuota data akan dilakukan pada akhir November sampai dengan awal Desember 2020, sedangkan  bantuan internet siswa akan mulai dicairkan pada awal Desember 2020,” ucap Fachrul Razi.

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Nasional
16 hari lalu

Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!

Nasional
23 hari lalu

Banyak Orang Sakit Batuk Pilek Sekarang, Kemenkes Bongkar Data Mengejutkan!

Health
1 bulan lalu

Kasus Keracunan MBG Bakal Dilaporkan Harian seperti Covid-19

Nasional
1 bulan lalu

Menkes Minta Kasus Keracunan MBG Dilaporkan Harian seperti Covid-19

Motor
1 bulan lalu

Kembalikan Penjualan Mobil ke 1 Juta Unit, Pemerintah Diminta Keluarkan Insentif seperti Era Covid-19

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal