Pada kesempatan yang sama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim menyampaikan di masa pandemi ini, pemerintah harus hadir di masyarakat, yang mengalami krisis kesehatan, ekonomi, dan pembelajaran.
“Kami mulai bergerak melalui efisiensi di dalam Kemendikbud dan memperjuangkan alokasi anggaran,” papar Nadiem Makarim.
Kemendikbud mengalokasikan dana sebesar Rp3,6 triliun untuk program bantuan subsidi upah bagi pendidik dan tenaga kependidikan (BSU PTK), dengan sasaran lebih dari 2 juta pendidik dan tenaga kependidikan non-PNS di seluruh Indonesia. Bantuan Subsidi Upah ini diberikan sejumlah Rp1,8 juta bagi setiap pendidik dan tenaga kependidikan non-PNS dengan persyaratan pencairan yang sangat mudah.
Kemendikbud juga memberikan alokasi bantuan kuota data internet dengan anggaran Rp5,5 Triliun, bagi pendidik dan peserta didik di seluruh Indonesia. Bantuan kuota data internet sejumlah 100 gb yang dialokasikan 50 gb setiap bulannya yang bisa dimanfaatkan oleh setiap jenjang pendidikan baik negeri maupun swasta. Sebanyak 35,5 juta pendidik dan peserta didik di seluruh Indonesia telah menerima manfaat ini sejak peluncuran program pada September 2020.
“Pada momen Hari Guru Nasional ini, saya berharap program-program tersebut dapat membuat guru, sekolah, orang tua, dan murid, sadar bahwa pemerintah hadir di tengah masa sulit ini,” ujar Nadiem Makarim.
Sementara itu realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kembali menunjukkan peningkatan. Per 23 November 2020, realisasi anggaran PEN telah mencapai 60,9 persen atau Rp423,23 triliun dari total pagu anggaran sebesar Rp695,2 Triliun, naik Rp59,57 Triliun atau hampir Rp60 Triliun dari realisasi Oktober 2020 sebesar Rp363,66 Triliun.