Adapun pengumuman pemenang dan penyerahan penghargaan ASR 2025 ini juga dihadiri Wakil Presiden RI Periode 2019-2024 KH Ma’ruf Amin dan jajaran pejabat Komdigi, Kemenag, KPI dan MUI.
Dalam menilai tayangan yang diperlombakan, tim seleksi dari KPI Pusat menerapkan kriteria yang ketat antara lain; setiap program acara merupakan produksi dalam negeri. Program pun harus selaras dengan spirit Ramadan dan surat edaran KPI tentang Program Siaran Ramadan.
Selain itu, program harus sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI dan tidak pernah mendapatkan sanksi. Program siaran merupakan produksi baru atau sekurang-kurangnya repackage dari program yang pernah tayang sebelumnya, atau bukan semata-mata program rerun.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin dalam acara itu mengungkapkan tiga tantangan utama dakwah di era digital, terutama menghadapi generasi Z dan alpha yang tumbuh dalam lingkungan digital yang cepat, visual, dan multitasking. Tantangan pertama, menghadirkan konten dakwah yang komunikatif dan responsif terhadap realitas digital. Tantangan kedua, kecenderungan menjadikan siaran Ramadan semata-mata sebagai hiburan. Adapun tantangan ketiga, menjadikan siaran agama sebagai pendorong pembangunan bangsa secara menyeluruh.
"Untuk itu, media dakwah harus menjadi kompas moral yang mengarahkan transformasi sosial menuju masyarakat yang beretika dan bersolidaritas. Saat ini, Kemenag berupaya memperkuat ekosistem dakwah media yang moderat dan berdampak,” ujarnya.