Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hari Ini Terakhir! Pengguna X Wajib Daftar Ulang atau Akun Dikunci
Advertisement . Scroll to see content

Hary Tanoesoedibjo Sarankan KPI dan Dewan Pers Buat Aturan untuk Perkuat Iklim Media

Kamis, 20 Februari 2025 - 17:15:00 WIB
Hary Tanoesoedibjo Sarankan KPI dan Dewan Pers Buat Aturan untuk Perkuat Iklim Media
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo dalam acara Konvensi Nasional Media Massa 2025 di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025). (Foto: Achmad Al Fiqri)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menilai iklim pers saat ini terdegradasi. Dia menyarankan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) beserta Dewan Pers untuk membuat aturan guna memperkuat iklim media.

"Saya ingin mengatakan bahwa pers mengalami degradasi yang sangat luar biasa. Kita ingin pers kita berperan sebagai penyuara publik, dalam kaitannya dengan demokrasi, tapi peranan pers kita makin kecil," kata Hary dalam acara Konvensi Nasional Media Massa 2025 bertajuk Disrupsi Berganda terhadap Media Massa di Hall Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).

Dia mengatakan, rasio publik menerima informasi dari media sosial sangat besar ketimbang menikmati konten di media konvensional seperti baik TV, radio maupun siber. Dia mengatakan, sekitar 80 persen informasi yang diperoleh masyarakat berasal dari media sosial.

"Jadi dari sini saya bisa katakan peranan kita ini makin kecil dan ini akan berlanjut, karena asing-asing ini kan modal besar, mereka lebih efisien, ada di mana-mana, dan banyak dari mereka juga mungkin gak bayar pajak juga, karena kan iklannya programatik langsung di luar negeri, kalau kita kan harus bayar pajak," tutur dia.

Menurut Hary, fenomena itu berdampak pada sisi komersial media. Dia menilai, pendapatan media dari sisi iklan menurun akibat adanya dominasi media sosial yang terafiliasi asing.

Dia pun heran media konvensional berbasis nasional tidak bisa melawan dan bersikap atas fenomena ini. Padahal, solusinya hanya pada aspek regulasi.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut