Mereka menilai aturan tersebut tidak adil karena sering kali pemilik barang atau perusahaan yang meminta muatan berlebih, sementara sopir menjadi pihak yang disalahkan.
Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap, meminta para sopir segera membuka blokade untuk mengembalikan kelancaran lalu lintas. Namun, aksi sweeping dan ketegangan dengan petugas kepolisian nyaris memicu kericuhan. Meski petugas berupaya membubarkan massa, para sopir tetap bertahan hingga petang hari.