Terkait kepatuhan mengenakan masker, Deni menyebut juga belum maksimal. Hanya separuh warga yang selalu menggunakan masker jika keluar rumah. Dalam survei ada sekitar 47 persen warga menyatakan selalu mengenakan masker jika keluar rumah, 40 persen sering mengenakan, 11 persen jarang, dan 1 persen tidak pernah.
Lalu warga yang selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir juga tidak dominan. Hanya sekitar 43 persen warga menyatakan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, 48 persen sering, dan 9 persen jarang.
Hal serupa juga terlihat dari kepatuhan dalam menjaga jarak. Hanya 35 persen warga menyatakan selalu menjaga jarak fisik dengan orang lain dalam pergaulan sehari-hari atau di tempat kerja. Sementara 44 persen sering menjaga jarak, 18 persen jarang, dan 3 persen tidak pernah.
“Jadi, warga pada umumnya kurang ketat atau tidak peduli dengan protokol kesehatan,” katanya.
Menurut dia, ketidakpatuhan warga ini dan didorong adanya momen pilkada berpotensi menaikkan kasus positif Covid. Deni pun menekankan pentingnya penegakan hukum bagi pelanggar protokol kesehatan.
“Karena itu, penegakan hukum protokol kesehatan harus lebih kencang dari berbagai stakeholder pilkada, terutama KPU, Bawaslu, dan pemerintah daerah,” katanya.