Kinerja Timnas Indonesia di bawah Kluivert memang menuai banyak sorotan. Dalam dua laga perdana babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Garuda menelan dua kekalahan beruntun: 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak. Hasil tersebut membuat peluang Indonesia lolos pupus dan menempatkan mereka di posisi juru kunci Grup B.
Rentetan hasil minor itu memicu tekanan besar terhadap tim kepelatihan. Kritik datang dari publik dan pengamat sepak bola yang menilai taktik Kluivert belum mampu memaksimalkan potensi pemain lokal dan naturalisasi.
Kini, langkah tegas PSSI memutus kontrak Kluivert menjadi sinyal dimulainya evaluasi besar-besaran di tubuh Timnas Indonesia. Erick Thohir sebelumnya telah menegaskan bahwa federasi akan menata ulang sistem pembinaan dan menargetkan peningkatan prestasi berkelanjutan.
Federasi juga akan menentukan pelatih baru yang dinilai mampu membawa Timnas Indonesia lebih kompetitif di ajang internasional. Publik sepak bola Tanah Air kini menanti siapa sosok yang akan dipercaya memimpin Garuda menuju Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030.
Keputusan pemecatan Kluivert menjadi babak penting dalam perjalanan Timnas Indonesia. Setelah kegagalan di Piala Dunia 2026, kini saatnya PSSI menata ulang strategi demi mengembalikan kepercayaan publik dan mengantarkan Garuda terbang lebih tinggi di level dunia.