Pudarnya Kepakaran

Komaruddin Hidayat

Bahkan di tingkat elite politiknya minim sekali pengetahuannya tentang negara-negara di dunia, sementara politisi Gedung Putih mengklaim dirinya sebagai polisi dunia. Mereka tahu Pulau Bali misalnya, tetapi tidak tahu di mana Indonesia.

Hal yang membuat posisi pakar memudar adalah semakin berkembangnya berbagai cabang ilmu pengetahuan sampai ke ranting-ranting terkecil. Ini membuat seorang yang memiliki kepakaran dianggap sebagai ilmuwan biasa saja.

Sekarang ini bukan hal asing melihat seorang pasien mendebat dokternya tentang resep obat yang diberikan. Banyak pasien mempelajari jenis penyakit dan obatnya lewat media sosial.

Apa yang dikemukakan Nichols itu sekarang juga fenomenal di Indonesia. Pengguna gawai di Indonesia masuk posisi ketiga terbanyak di dunia setelah China dan India. Saat ini orang mudah sekali mengakses informasi, bahkan dibanjiri informasi sehingga masing-masing merasa setingkat pengetahuannya.

Ketika masuk ranah politik dan agama, orang hanya mau mendengar dan membaca apa yang sesuai selera dan keyakinannya sehingga menolak apa yang tidak disukainya. Peristiwa berkumpulnya massa “212” di Lapangan Monas dan sekitarnya mengindikasikan pudarnya wibawa pakar serta pemimpin konvensional, mereka lalu menciptakan wadah sendiri. Setiap orang merasa otonom dan sejajar.

Editor : Zen Teguh
Artikel Terkait
Nasional
13 hari lalu

Prabowo: Belum Tentu Demokrasi di Barat Cocok sama Kita

Nasional
21 hari lalu

Polisi bakal Koordinasi dengan Keluarga Inti Arya Daru soal Sosok Vara

Seleb
2 bulan lalu

Tangis Jerome Polin Pecah di Upacara Tutup Peti Mendiang Ayah Tercinta

Muslim
2 bulan lalu

Contoh Teks Khutbah Jumat 31 Oktober 2025 tentang Kematian Bikin Menangis

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal