Shalawat Kebangsaan dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Fatma Mutiah, Qoriah asal Sumatra Utara. Lantunan selawat dipimpin Gus Azmi, dari grup Hadrah Syubbanul Muslimin.
Kemudian, dilanjutkan denga tausiyah dari Ustazah Mumpuni Handayayekti, serta KH Anwar Zahid. Tak lupa, ada pula penampilan pantun lagu dari Lebah Begantong yang turut memeriahkan acara malam itu.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghafur mengatakan bahwa Hari Santri tahun ini, sesuai dengan temanya, ingin memberi pesan kuat, yaitu santri tidak boleh terpuruk. Menurutnya, santri punya tanggung jawab besar untuk menjaga martabat kemanusiaan kapan pun, dimana pun, serta di situasi apa pun.
“Tidak boleh kemudian putus asa, misalnya saat Covid-19 kemarin, ke depannya mungkin tantangan akan lebih berat. Karena itu, kita kuatkan bahwa santri tetap berdaya,” ucapnya.
Seperti diketahui, tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional. Keputusan ini berjalan sejak ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015.