Tak sekadar mencontohkan, Putra mengaku telah menerapkan keberpihakan anggaran di dalam keluarganya. Kebijakan itu terbukti memberikan dampak yang sangat besar bagi anak-anaknya.
“Pernah suatu saat saya dan keluarga belanja buku bekas saat sedang berlibur di luar negeri. Buku-buku itu kita bawa pulang ke Jakarta menggunakan koper sementara baju-baju kita masukkan dalam kardus dan dikirim pakai kapal laut. Anak jadi tau betapa pentingnya buku,” ujar caleg DPR dari Dapil DKI 1 Jakarta tersebut.
Putra menekankan, pada dasarnya tidak ada anak yang bodoh, asalkan orangtua memberikan mereka contoh yang baik. Meski orangtua memiliki uang yang terbatas, namun di tengah keterbatasan itu harus ada keberpihakan, yaitu keberpihakan ke buku.
“Berikan manajemen waktu kepada anak, misalnya, anak saya berusia 9 tahun setiap pagi baca buku 1 jam, setelah itu boleh main ‘game’ 20 menit. Seperti itu perlu dilakukan,” ungkapnya.
Kunci Pembangunan
Putra melanjutkan, dengan membaca, orang akan mendapatkan konteks dari sebuah permasalahan, seperti misalnya memahami kebijakan negara lain dalam mengambil kebijakan demi memproteksi dalam negerinya.
Untuk itulah, dia menekankan pentingnya Duta Baca yang merupakan garda terdepan sebagai perwakilan dari setiap provinsi yang ada di Indonesia ini yang begitu luas dan banyak demi memastikan pentingnya membaca di berbagai tingkat kehidupan masyarakat Indonesia.
Putra meyakinkan Indonesia saat ini tidak kekurangan tenaga kerja, karena dalam waktu dekat Negara ini akan memiliki bonus demografi. Dengan demikian, jumlah tenaga kerja akan banyak. Di samping itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan Indonesia akan menjadi negara nomor tiga terkuat secara ekonomi setelah AS dan China.
Putra optimistis Indonesia pastinya akan berada di lima besar. Itu artinya lapangan kerja akan cukup, terbuka, sebab negara ekonomi kuat haruslah kuat secara formal maupung informal. Untuk mendukung itu, Putra Nababan bahkan telah membuka sektor informal dengan mendirikan idtalent.id.
Kesimpulannya, sebagai garda terdepan, Putra kembali mengingatkan para Duta Baca Indonesia harus memiliki satu tekat, yaitu Indonesia membutuhkan para Duta Baca untuk mengajak masyarakat gemar membaca.
”Literasi ada narasinya, kita membaca ada bukunya, mau dibawa kemana? Membawa Indonesia menjadi talent, supaya perusahaan berkembang, institusi kita berkembang, komunitas kita berkembang, Indonesia melesat maju,” ujarnya.
Putra berharap kehadiran para Duta Baca Indonesia kembali ke tengah-tengah masyarakat sungguh-sungguh menjadi duta atau perwakilan bagi seluruh lapisan, generasi masa depan Indonesia.