Rawat Kerukunan, Anak-anak Kampung Sawah Bekasi Dibiasakan Tegur Sapa Tanpa Pandang Agama

Abdul Malik Mubarok
Ketua Yayasan Pendidikan Fisabilillah sekaligus tokoh muslim di Kampung Sawah, KH Rahmaddin Afif menilai tradisi budaya Betawi seperti Sedekah Bumi jadi ajang memperkuat relasi lintas agama. (Foto: MPI/Abdul Malik M)

JAKARTA, iNews.id - Tradisi asli terbukti menjadi benteng kuat dari masuknya budaya luar atau paham yang bisa merusak kerukunan hidup masyarakat Kampung Sawah, Kota Bekasi, Jawa Barat. Untuk memperkokoh toleransi yang telah terbangun tinggi sejak lama, generasi muda Kampung Sawah juga diajak terlibat dalam kegiatan seni budaya dan mengisi ruang-ruang media sosial dengan konten toleransi.

Wilayah Kampung Sawah yang luasnya kurang lebih 12 kilometer terletak di dua kelurahan, yakni Jatimelati dan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Masyarakat kampung ini dikenal bertoleransi tinggi yang dibuktikan dengan berdirinya tiga rumah ibadah berdekatan.

Ada Masjid Agung Al-Jauhar Yasfi, lalu Gereja Kristen Pasundan (GKP) Kampung Sawah milik umat Protestan, dan Gereja St Servatius kepunyaan umat Katolik yang jarak masing-masing tak lebih dari 100 meter.

Toleransi itu tak hanya diwujudkan dalam bentuk bangunan rumah ibadah. Dalam praktiknya, warganya juga saling membantu jika ada kegiatan keagamaan.

"Misalnya pas Salat Id di Masjid (Al-Jauhar) Yasfi, kami ikut membantu untuk mengatur lalu lintasnya. Atau ketika ada kegiatan besar di gereja, halaman masjid jadi tempat parkir jemaat yang datang," kata Wakil Ketua Dewan Paroki Harian Gereja St Servatius Kampung Sawah Hari Wibowo kepada MNC Portal.

Toleransi antarumat beragama juga ditunjukkan dalam kehidupan sosial keagamaan. Ketika ada warga Kampung Sawah meninggal dunia, maka orang-orang di lingkungan tanpa memandang agama langsung membantu. Warga bahu-membahu mendirikan tenda, menyiapkan bangku dan menyiapkan sound system.   

"Entah nanti untuk pengajian, entah nanti untuk beribadah, ketika ada orang kedukaan pasti langsung disiapkan. Karena kita sadar bahwa gerakan sosial kita itu tanpa memandang agama di situ. Bahwa kita mau berbela rasa dengan yang terkena musibah," tutur Pendeta GKP Kampung Sawah, William Alexander dalam wawancara terpisah, Minggu (27/11/2022).

Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait
Megapolitan
12 hari lalu

Gelar Festival di Karet Kuningan, Rektor MNC University: Bantu Warga Bangun Budaya Betawi

Megapolitan
12 hari lalu

MNC University Gelar Hajatan Warga Karet Kuningan, Lestarikan Budaya Betawi

Nasional
1 bulan lalu

MNC University Gelar Program Pengabdian kepada Masyarakat dengan Beri Pelatihan

Muslim
1 bulan lalu

Gelar Harmony Fun Walk, Kemenag Tekankan Toleransi Fondasi Utama Kehidupan Berbangsa

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal