Dia menilai Danantara memiliki kapasitas keuangan yang cukup untuk menanggung kewajiban tersebut. Hal ini didasarkan dari kapasitas Danantara sebagai lembaga yang menerima dividen dari entitas BUMN.
“Kalau dulu kan semuanya pemerintah. Tapi ketika sudah dipisahkan, dan seluruh dividen masuk Danantara. Dia cukup mampu untuk itu (membayar utang),” ujarnya.
Diketahui, skema penyelesaian utang proyek kereta cepat sempat disorot publik. Ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dikerjakan bersama perusahaan China melalui kerja sama konsorsium.