JAKARTA, iNews.id - Dua relawan korban penganiayaan oknum TNI di Boyolali, Slamet Andono dan Arif Diva buka suara terkait peristiwa nahas yang dialami pada Sabtu (30/12/2023) lalu. Slamet mengatakan, saat itu dia bersama satu rekannya hendak pulang setelah menghadiri acara relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ketika berhenti di lampu merah, dua oknum TNI langsung menghampiri dan memukulnya.
"Saya pulang dua motor, pokoknya saya pulang cuma dua motor sama Mas Fergi, dua motor itu. Kebetulan di lampu merah, posisi lampu merah saya berhenti langsung dihampiri sama dua orang," kata Slamet kepada iNews.id, dikutip Minggu (7/12/2024).
Saat itu, kata Slamet, dua oknum TNI tersebut langsung memukul dan membawanya masuk ke pos jaga. Slamet mengaku memang menggunakan knalpot bising tetapi tidak digeber-geber seperti yang dituduhkan.
"Memang knalpotnya bising tapi tidak sempat geber-geber. Dihampiri dua orang, nggak ada dialog, nggak ada kata apa-apa, langsung saya dipukulin, saya jatuh terus saya dimasukkan ke pos penjagaan," ucapnya.
Satu korban lain yakni Arif Diva mengatakan, dirinya juga dianiaya tanpa penjelasan. Padahal, Arif menaiki motor dengan pelan. Namun, beberapa oknum TNI menghampiri dan langsung melayangkan pukulan.