Apalagi, kata HNW, Israel juga sangat dikenal mudah mengingkari kesepakatan, termasuk gencatan senjata terakhir dengan Hamas.
“Publik tentu tidak ingin Presiden Prabowo jadi korban Israel, misalnya hari ini Israel menyatakan dukungan kepada Palestina sebagai negara merdeka, dan kemudian Presiden Prabowo menyatakan mengakui Israel dan membuka hubungan diplomatik, tapi besoknya lagi Israel mengulangi laku tidak komitmennya dengan kembali menyerang dan menjajah Palestina," tutur HNW.
"Beberapa negara Arab sudah melakukan normalisasi dengan dalih untuk mewujudkan Palestina merdeka, tapi hasilnya alih-alih Palestina makin mendekati merdeka dengan two state solution, malah Israel makin merasa mendapat legitimasi untuk memperluas kekuasaannya dan penjajahannya atas Palestina,” imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia siap mengakui Israel jika negara tersebut mengakui berdirinya negara Palestina. Bukan hanya itu, Indonesia siap membuka hubungan diplomatik denga Israel.
Prabowo menegaskan sikap Indonesia yang tegas di berbagai kesempatan, yakni penyelesaian two state solution untuk konflik Israel-Palestina.
"Kemerdekaan bangsa Palestina sebagai satu-satunya jalan untuk mencapai peradamaian yang benar," kata Prabowo, dalam konferensi pers bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (28/5/2025).