JAKARTA, iNews.id – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meminta hak berupa satu kursi pimpinan DPR sebagai peraih kursi parlemen terbanyak lewat Pemilu 2014.
Ketua DPP PDIP Arteria Dahlan mengatakan, selama ini PDIP sudah lama bersabar. Namun, dia merasa keadilan bagi partainya tak kunjung datang. Karena itu, PDIP memastikan revisi Undang-Undang No 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3) akan membahas penambahan kursi Pimpinan DPR dan MPR bagi PDIP selaku peraih kursi terbanyak di parlemen.
“Kita juga ingin mendapatkan keadilan, ingin mendapatkan hak kita. Ini bukan semata-mata ingin merebut kekuasaan. Revisi UU MD3 itu bukan bicara duduk satu kursi atau bicara kekuasaan. Itu bicara hak, itu biacara rasa keadilan,” ujar Arteria usai diskusi Polemik MNC Trijaya di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (20/1/2018).
Dia berpendapat bahwa penentuan pimpinan DPR harus melalui sistem kuota kursi di parlemen yang terbanyak. Di negara lain yang menganut sistem demokrasi, katanya, memberlakukan penentuan pimpinan parlemen dengan sistem peraih suara peserta pemilu terbanyak.
Arteria yakin, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu segera memperoleh haknya. Revisi UU MD3 nanti juga merupakan koreksi terhadap sistem ketatanegaraan Indonesia.
“Kami percaya betul yang namanya hak itu akan datang pada waktunya. Semoga waktunya juga tepat, mudah-mudahan saja dibawah kepemimpinan yang baru semuanya bisa dibuat lebih mudah lagi," tutur dia.