JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut riset potensi tsunami menerjang Jakarta adalah skenario terburuk untuk membangun kesiapsiagaan masyarakat. Riset semacam itu diperlukan sebagai acuan langkah mitigasi tsunami
“Menyikapi hasil kajian terkait potensi tsunami dampak gempa megathrust di selatan Jawa yang berdampak hingga Jakarta, pada dasarnya BMKG selalu mengapresiasi setiap hasil riset potensi bencana dengan skenario terburuk untuk tujuan membangun kesiapsiagaan masyarakat,” ungkap Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono lewat media sosial pribadinya, dikutip Senin (23/8/2021).
Selain itu, Daryono meminta agar masyarakat tidak resah, karena kajian ini disiapkan untuk strategi mitigasi guna mengurangi risiko bencana yang mungkin terjadi.
“Untuk itu kepada masyarakat dihimbau agar tidak panik, karena kajian ini dibuat bukan untuk membuat masyarakat resah, tetapi untuk menyiapkan strategi mitigasi yang tepat dan efektif guna mengurangi risiko bencana yang mungkin terjadi,” tegas Daryono.
Apalagi, kata Daryono, bahwa di Jakarta pernah terjadi tsunami akibat gempa megathrust pada tahun 1883. “Sebelum membahas pemodelan tsunami akibat gempa megathrust yang berdampak hingga Jakarta, kiranya perlu kita mengetahui sejarah tsunami yang pernah melanda pantai Jakarta akibat erupsi katastropik Gunung Krakatau di Selat Sunda pada 27 Agustus 1883,” katanya.