Ini sejalan dengan kebijakan industri kita melalui pengembangan tambang nikel, pabrik baterai EV, dan mengarah pada ekspor bernilai tinggi untuk menambah devisa serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi agar tidak jatuh di bawah 5 persen, tetapi naik perlahan menjadi 6 persen dan kemudian mendekati 7 persen beberapa tahun mendatang.
Jadi, krisis adalah peluang dan harus dimanfaatkan. Jangan membiarkan industri pada saat ini hanya tumbuh 3–4 persen saja jika tanpa upaya kebijakan yang radikal. Dengan kebijakan yang sama, menteri yang sama, dan program yang sama, maka pertumbuhan ekonomi tidak akan beranjak naik karena sektor industri yang menjadi bagian terbesar dari kue ekonomi tumbuh rendah.
Peluang yang signifikan lainnya adalah program dan kebijakan pangan dan energi berkelanjutan. Ini merupakan program pokok pemerintah sekarang, yang begitu serius menjadi perhatian presiden langsung. Petani beras distimulasi langsung dengan kebijakan harga tinggi sehingga produksi dan stok beras meningkat. Ini bisa sinambung jika diikuti oleh kebijakan produktivitas di tingkat petani on-farm dan efisiensi dalam tata niaganya.
Indonesia tetap menjalankan kebijakan bebas aktif, tidak masuk ke dalam blok Barat maupun Timur. Ini penting dipertahankan sehingga menempati posisi strategis secara geopolitik dan menjadi "Switzerland-nya Asia" yang dipercaya semua pihak. Ini akan memperkuat Indonesia dan ASEAN sebagai pemain global yang signifikan dalam skala ekonomi, pasar, dan jumlah populasinya.
Kehadiran Presiden Prabowo dalam pertemuan BRICS akan memberi makna strategis bagi kebangkitan diplomasi Indonesia. Peluang dan manfaatnya terbuka: akses pendanaan alternatif, investasi, peluang kerja sama teknologi, hingga diversifikasi mitra dagang. Yang paling penting, Indonesia bisa memainkan peran sebagai kekuatan penyeimbang global di tengah pertarungan blok Barat dan Timur.