Rocky menduga bahwa mastermind atau sosok yang mampu mengintervensi MK yakni Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden Indonesia. Sebab menurutnya, hanya Presiden yang kekuatannya berada di atas MK.
"Logika tadi yang bisa mengintervensi adalah kekuatan di atas MK, siapa dia ? Ketua BEM UI enggak bisa, tukang bakso enggak bisa, you taruh semua nama itu you keluar satu nama, Jokowi sebagai Presiden," ucapnya.
Ia lantas menilai bahwa tak ada gunanya berbicara tentang data kuantitaf. Pasalnya, dia menuding apa yang terjadi merupakan hasil desain yang telah dilakukan jauh sebelum Pemilu 2024 digelar.
"Poin saya adalah apa yang disebut tadi sebagai suara rakyat itu sudah hilang, kan biasa kita bilang vox populi vox dei, sekarang yang terjadi adalah vox populi clario dei. Jadi sekali lagi enggak ada gunanya kita bicara tentang data kuantitatif kalau kita ga ingat kalau pintu masuk kecurangan itu ada di putusan MK," tutupnya.