Selain itu, Romo Magnis mengatakan, aksi Presiden yang menggunakan kedudukan dan kekuasaan memberi petunjuk kepada ASN hingga TNI-Polri serta menggunakan kas negara untuk memberi dukungan kepada salah satu paslon termasuk pelanggaran etika berat.
Begitu pun saat Presiden memakai kekuasaan untuk menguntungkan keluarganya disebut nepotisme.
“Itu amat memalukan, karena membuktikan dia tidak mempunyai wawasan seorang presiden ‘hidupku seratus persen demi rakyatku’ melainkan hanya memikirkan diri sendiri dan keluarganya,” katanya.