JAKARTA, iNews.id – Polemik keabsahan ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kembali memanas. Kali ini, pemerhati telematika dan multimedia Dr KRMT Roy Suryo merilis hasil analisis ilmiah terbaru yang membantah kesimpulan Puslabfor Bareskrim Polri soal keaslian ijazah Sarjana Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Jokowi.
Roy Suryo mengklaim ijazah Jokowi tidak identik dengan tiga ijazah pembanding sebagaimana yang sebelumnya diumumkan Bareskrim Polri.
Roy Suryo menyampaikan dia menggunakan metode identifikasi dan komparasi visual dengan tiga ijazah asli seangkatan milik alumni Fakultas Kehutanan UGM, yang lulus pada bulan November 1985. Dia menggunakan cara yang sama ini agar masyarakat bisa memperbandingkan hasil akhir yang jujur dan lebih obyektif.
“Saya sengaja meniru metode yang digunakan oleh Puslabfor, yaitu membandingkan dengan tiga ijazah pembanding sejenis. Tapi kali ini dilakukan secara transparan, ilmiah dan terbuka untuk publik,” ujar Roy dikutip Sabtu (31/5/2025).
Menurutnya, bila Bareskrim sebelumnya tidak secara terbuka berani mengungkapkan ketiga sampel Ijazah lain yang digunakan sebagai pembanding, maka di sini demi keterbukaan informasi dan ilmu pengetahuan, ditampilkan tiga sampel Ijazah yang dengan mudah ditemukan di jagad maya.
Sebab secara gamblang, ijazah tersebut sudah dipublikasikan oleh mereka sendiri maupun oleh Dekan Fakultas Kehutanan UGM Dr Sigit Sunarta saat diwawancara salah satu wartawan tahun 2022 silam.
Roy Suryo membeberkan, ketiga ijazah pembanding tersebut berasal dari nama-nama yang dikenal sebagai rekan seangkatan Jokowi di UGM. Bahkan beberapa di antaranya disebut pendukung loyal Jokowi.
Ketiga ijazah pembanding tersebut yakni milik:
Nomor 1115 – Frono Jiwo
Nomor 1116 – (Alm) Hari Mulyono
Nomor 1117 – Sri Murtiningsih