JAKARTA, iNews.id - Memasuki usia ke-25, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) menggelar sarasehan nasional di Hotel Millenium, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Sabtu (7/10/2023) malam. Acara ini merupakan salah satu upaya meningkatkan silaturahmi antarpewarta televisi sekaligus penguatan kemerdekaan pers terutama menjelang Pemilu 2024.
Sarasehan nasional dengan tema 'Menumbuhkan Jurnalisme Positif dan Menjaga Kemerdekaan Pers di Era Digital' turut mengadakan diskusi publik dengan melibatkan KPU, Bawaslu, KPI, dan Dewan Pers dalam menanggulangi hoaks di tengah kontestasi pemilu serentak mendatang.
Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja menyampaikan perlunya peran media pers, khususnya televisi dalam memerangi berita hoaks yang justru dampaknya lebih besar di publik. Dia berharap media pers dapat menjadi wadah konfirmasi ketika tersebarnya kabar hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan pemberitaannya.
"Ke depan seharusnya media televisi menjadi tempat konfirmasi terbaik saat berita hoaks yang tersebar di media sosial. Jadi, konfirmasi itu ada pada teman-teman televisi juga," kata Bagja, Minggu (8/10/2023).
Komisioner Bawaslu yang kini menjabat dalam periode keduanya sebagai ketua ini menyampaikan peran media televisi akan sangat dibutuhkan dalam pengawasan konten pemberitaan pemilu. Untuk itu, peran televisi, diharapkan berperan dalam kroscek pemberitaan.
"Kan sering kali ya, para caleg atau capres jika pernyataannya dipotong dan disebar di media sosial bakal menjadi masalah. Seharusnya televisi dapat menampilkan berita secara penuh sehingga tidak menjadi disalahgunakan," katanya.