Fenomena klaster kerumunan juga pernah terjadi saat kapal pesiar besar Diamond Princess, mengangkut 2000-4000 penumpang dan harus dikarantina di Jepang pada bulan Februari tahun 2020. Dan kondisi di dalamnya penuh sesak dan sulit menjaga jarak. Akibatnya, sebesar 17 persen dari 3.700 penumpang dan awak kapal terinfeksi Covid-19.
Berbagai pengalaman ini, sesuai penelitian dari Ibrahim dan Memish tahun 2020 menyatakan kemungkinan ada hubungan dua arah antara kerumunan dan penyebaran penyakit menular.
"Dan ini penting untuk menjadi perhatian publik , bahwa kondisi kerumunan itu harus dihindari," ucap Wiku.
Dampak dari adanya kerumunan berpeluang besar menjadi 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan) yang harus dilakukan segera dan menyeluruh. Karena periode inkubasi antara terpapar virus dan gejala rata-rata hanya lima hari serta gejala dapat muncul dua hari kemudian.
"Jika disimpulkan ada waktu sekitar tiga hari terhadap kontak erat itu dilacak. Dan diisolasi segera, sebelum terus melanjutkan penularan ke lingkar yang lebih luas lagi. Saya minta kesadaran dan kerja sama untuk tidak berkerumun. Karena apa yang kita semai, inilah yang akan kita tuai. Jangan gegabah dan egois," ucap Wiku.