Perempuan ini pun menginisiasi sistem Community Supported Agriculture (CSA). Sistem ini bekerja ketika sebuah komunitas/pelanggan yang membayar biaya langganan di awal musim tanam.
Nantinya, biaya tersebut dipakai para petani melakukan aktivitas bertani bercocok tanam, hingga akhirnya panen. Adapum hasil panennya akan diberikan kepada pelanggan tersebut.
“Sistem CSA adalah sistem yang berkeadilan, di mana petani bisa mendapatkan kepastian pendapatan karena sudah ada pelanggan di awal. Jadi mereka tahu menanam untuk siapa dan didistribusikan untuk siapa,” katanya.
Vania berharap, sistem CSA ini bisa berjalan dengan baik, meski terkendala berbagai tantangan. Terutama, banyaknya orang yang belum mengenal sistem CSA ini.
Meski begitu, dirinya yakin sistem tersebut akan dapat diaplikasikan oleh Indonesia untuk ketahanan pangan dan juga berkeadilan untuk para petani.
“Jadi, petani bisa mendapatkan kepastian pendapatan dan distribusinya merata karena sudah ada dan sudah pasti siapa yang menerima,” ucapnya.
(CM)