JAKARTA, iNews.id - Hari Wanita Indonesia atau Perempuan Nasional diperingati setiap tanggal 9 Maret. Perjalanan hingga sampai di peringatan tersebut penuh dengan perjuangan.
Sejak ratusan tahun lalu, perempuan Indonesia selalu berjuang demi memiliki hak yang sama dengan kaum pria. Ada dua pahlawan wanita Indonesia yang sangat terkenal dalam memperjuangkan emansipasi perempuan, yakni RA Kartini dan Dewi Sartika.
Keduanya sama-sama menginginkan agar kaum wanita memiliki kesempatan sama untuk mendapat akses pendidikan dan hak lainnya. RA Kartini adalah tokoh yang sangat cinta membaca dan mendorong perempuan untuk mau berpikir secara terbuka.
Meskipun dalam keadaan dipingit, namun Kartini tetap bisa bertukar surat dengan sahabat-sahabat penanya yang ada di Belanda, seperti Rosa Abendanon. Karena banyak berdiskusi dengan perempuan Barat, Kartini menyadari bahwa perempuan Indonesia berada di status sosial rendah.
Usai menikah dengan Raden Adipati Joyodiningrat pada 12 November 1903, ia mendapat banyak kebebasan dari suaminya dalam berbagai hal, termasuk mendirikan sekolah khusus perempuan.
Sementara itu, Dewi Sartika berpandangan bahwa pendidikan adalah hal penting yang wajib didapat oleh kaum wanita. Sebab, kelak seorang wanita akan mendidik anak-anaknya, yang merupakan generasi penerus bangsa oleh karena itu pendidikan merupakan alat untuk menata, memajukan, dan mengubah segala hal ke arah yang lebih baik.