JAKARTA, iNews.id - Tanggal 17 Agustus diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia yang pada tahun ini menginjak usia 78 tahun. Puncak peringatan Hari Kemerdekaan selalu diwarnai dengan upacara pengibaran bendera.
Tak hanya itu, masyarakat juga mengadakan berbagai perlombaan untuk menyemarakkan suasana 17 Agustus. Biasanya, lomba 17 Agustus yang selalu ada antara lain lomba balap karung, lomba tarik tambang, lomba panjat pinang, dan lomba makan kerupuk.
Aneka lomba tersebut tidak hanya sekadar permainan yang menghadirkan keseruan, namun terdapat sejarah serta filosofi yang melingkupinya. Berikut sejarah beberapa lomba untuk memeriahkan 17 Agustus.
Permainan tarik tambang di Indonesia hadir ketika masa penjajahan Belanda. Saat itu, tali tambang digunakan untuk menarik benda berat seperti batu dan lainnya.
Hal tersebut dilakukan oleh masyarakat atas perintah penjajah Belanda. Perlahan, orang-orang yang menarik tali tambang itu menjadikan aktivitas tersebut sebagai hiburan hingga muncul lah permainan tarik tambang.
Permainan ini membutuhkan lapangan yang agak luas agar dapat menampung dua kelompok peserta yang jumlahnya cukup banyak. Setiap tim minimal terdiri atas 5 orang yang akan berlomba menarik tali tambang yang panjangnya sekitar 30-50 meter.
Tim yang berhasil menarik tali tambang hingga membuat tim lawan masuk ke areanya merupakan pemenang lomba tarik tambang. Sementara, tim yang kalah merupakan tim yang berhasil terseret masuk ke wilayah lawan atau batas tengah. Permainan tarik tambang ini melatih kerja sama serta kekompakan tim.
Lombat panjat pinang juga mempunyai sejarah tersendiri. Panjat pinang adalah lomba yang dilakukan dengan memanjat pohon pinang yang sudah dikupas serta diberi cairan pelicin.
Pada bagian ujung pohon ini, terdapat beragam hadiah yang digantungkan. Peserta lomba akan berlomba memanjat pohon pinang demi mendapatkan hadiah yang menggantung di atas pohon.
Diketahui, lomba panjat pinang sering digelar oleh Belanda pada sejumlah acara, seperti pesta ulang tahun, pernikahan hingga kenaikan jabatan. Selain itu, panjat pinang adalah salah satu kegiatan untuk memperingati hari kelahiran Ratu Belanda, Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau yang digelar pada 31 Agustus.
Saat itu, panjat pinang diikuti oleh orang pribumi saja. Sementara, orang Belanda menonton hingga tertawa melihat orang pribumi yang tengah memanjat pohon pinang.