JAKARTA, iNews.id - Kelurahan Marunda dikenal sebagai daerah yang berada di ujung timur wilayah Jakarta Utara dan berbatasan langsung dengan Bekasi, Jawa Barat. Daerah yang masuk Kecamatan Cilincing ini ternyata memiliki sejarah panjang dan menjadi simbol perlawanan terhadap penjajah.
Konon nama Marunda berasal dari nama sungai yang melintasi kawasan tersebut. Di samping itu ada yang menyebut Marunda merupakan jenis pohon yang banyak tumbuh di kawasan tersebut.
Wilayah yang berada di Teluk Jakarta ini menyimpan sejarah panjang perjuangan masyarakat Betawi menentang penjajahan hingga terbentuknya kota Jakarta. Selain itu, Marunda juga pernah menjadi pusat konsentrasi logistik dan pos pertahanan terdepan pasukan Mataram yang dipimpin oleh Sultan Agung ketika menyerbu Istana Batavia.
Melansir dinaskebudayaan.jakarta.go.id, terdapat 3 versi asal usul Marunda. Pertama mengacu pada peristiwa sejarah dan dikombinasikan dengan perubahan kata akibat pengucapan yang menyimpang.
Berawal dari peristiwa penyerangan Banten ke Sunda Kelapa. Versi ini bisa juga dihubungkan dengan tulisan F de Haan yang menyebut daerah Marunda sebagai tempat konsentrasi gerilyawan Islam dari Banten di abad XX.
Kedua berupa cerita rakyat. Disebutkan kata Marunda berasal dari sebuah pesan gaib yang terlontar oleh dukun setempat yang kesurupan. Pesan itu menyatakan orang yang mengangkut barang ketika melintasi suatu tempat harus "menunda" perjalanan.
Kata Marunda juga berasal dari kebiasaan penduduk untuk bersopan santun, bersikap "merendah". Kata "merendah" lama-kelamaan berubah menjadi Marunda. Versi lain menyebutkan kata marunda berasal dari kata "meronda".
Versi ketiga lebih merupakan pendapat pribadi. Berawal dari kebiasaan menyingkat kalimat, dari "ke rumah Pak Marunda" diganti menjadi "ke Marunda".