Panitia tersebut bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pembangunan Monumen Nasional yang didirikan di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta.
Setelah itu dibentuk lagi panitia yang dinamakan tim Yuri. Berada langsung di bawah pimpinan Presiden Soekarno, tim Yuri bertugas menyelenggarakan sayembara desain yang dilaksanakan pada 1955 dan 1960 untuk diterapkan pada Tugu Monas.
Namun setelah dua kali sayembar, belum ada yang menarik perhatian tim Yuri. Pada akhirnya, Soekarno selaku ketua, menunjuk dua arsitek ternama yaitu Soedarsono dan Frederich Silaban untuk menggambar desain tugu Monas.
Kedua arsitek itu sepakat untuk membuat gambarnya sendiri-sendiri yang selanjutnya diajukan ke Soekarno. Presiden pun memilih gambar Silaban.
Menurut sejarah Monumen Nasional, pembangunan Monas dilaksanakan melalui tiga tahapan. Tahap pertama, pelaksanaan dilakukan di bawah pengawasan Panitia Monumen Nasional dan biaya yang digunakan bersumber dari sumbangan masyarakat.