Pada 1912, pemerintah memutuskan untuk menghapus Tahun Baru Imlek dan Kalender Lunar, namun mengadopsi Kalender Gregorian. Kemudian, menjadikan 1 Januari sebagai awal tahun baru.
Setelah 1949, Tahun Baru Imlek diganti namanya menjadi Festival Musim Semi. Hari tersebut ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Saat ini, Festival Musim Semi perlahan mengikuti perkembangan zaman menjadi lebih modern, tetapi tetap religius. Di masa sekarang, umat Tionghoa selain beribadah juga mendekorasi rumah dengan ornamen khas Imlek, hingga melakukan perjalanan ke luar negeri, yang membuat perayaan semakin menarik dan berwarna.