Saat agama Islam berkembang, mubaligh Islam atau yang dikenal sebagai Wali Songo (atau Wali Sanga) menggunakan wayang serta gamelan sebagai media dakwah yang ditransformasikan menjadi kesenian bernapas keislamaan.
Wali Songo terlibat dalam mengembangkan wayang, yang terutama adalah Sunan Kalijaga.
Wayang yang ada hingga saat ini merupakan perubahan-perubahan dan hasil rekonstruksi pada masa Islam berkembang di Jawa.
Wayang tidak hanya menjadi tontonan, namun sebagai tuntunan yang terdapat nilai yang dapat dijadikan pedoman kehidupan. Di Indonesia, terdapat beberapa jenis wayang, seperti wayang kulit, wayang golek, wayang suket (rumpet), wayang motekar. Perkembangan wayang di beberapa tempat Indonesia mempunyai bentuk yang berbeda, baik dari segi cerita hingga irama.