Rencana berhasil, senjata dan amunisi Belanda yang dicuri dibagikan kepada para pejuang. Mereka melancarkan perlawanan untuk merebut wilayah pada pukul 03.00 Wita. Para pejuang berhasil memenangkan pertempuran.
Pada pukul 09.00 Wita, ditandai dengan diturunkannya bendera Belanda oleh La Hasan, Sangasanga berhasil diambil alih oleh para pejuang.
Bendera Belanda dirobek pada bagian biru sehingga menyisakan warna merah dan putih saja, diiringi teriakan merdeka dari para pejuang serta masyarakat setempat.
Peristiwa tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi warga Sangasanga, terlebih para pejuang yang terlibat mempertaruhkan nyawa.
Sebagai tanda peringatan, didirikan monumen perjuangan yang juga terukir nama-nama para pejuang. Aksi heroik pada pejuang tersebut diperingati sebagai peristiwa Perjuangan Merah Putih Sangasanga 27 Januari.
Setiap 27 Januari selalu digelar beragam kegiatan oleh warga setempat, di antaranya napak tilas dan pameran pembangunan.
Meski bukan termasuk warga Sanggasana, kita harus turut menghargai para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa merah putih Sangasanga karena tujuannya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.