4. Meriam Cetbang
Meriam cetbang awalnya dibuat menggunakan bahan perunggu. Kemudian pada abad ke-16 diproduksi menggunakan besi. Meriam cetbang mempunyai berbagai ukuran laras, mulai dari 1 hingga 3 meter.
Meriam cetbang berukuran 3 meter biasanya diletakkan di kapal perang Kerajaan Majapahit yang disebut Jong Majapahit. Sedangkan meriam cetbang berukuran 1 meter digunakan oleh perorangan seperti senjata peluncur roket saat ini.
Teknologi senjata bubuk mesiu mulai diperkenalkan pada masa Raden Wijaya, pendiri kerajaan Majapahit sekaligus raja pertama. Meriam cetbang digunakan sebagau senjata antipersonel.
Pada abad ke-17, prajurit di Nusantara bertempur di punggung kapal yang biasa disebut 'balai'. Meriam ditembakkan menggunakan peluru scattershot yang langsung menyebar begitu diletupkan. Hal ini membuat meriam cetbang efektif menghancurkan musuh.