Selanjutnya faktor internal, yaitu pembenahan operasional dan perbaikan bisnis proses yang makin efektif dan efisien, termasuk digitalisasi tiket di seluruh pelabuhan ASDP.
Shelvy mengungkapkan, digitalisasi layanan secara berkelanjutan yang dijalankan ASDP tersebut mampu meningkatkan produksi pengguna jasa.
"Transformasi digital di seluruh aktivitas bisnis dan operasi ASDP termasuk layanan kepada pengguna jasa telah memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan produksi penumpang yang pada 2022 tercatat mencapai 7,6 juta orang," katanya.
Jumlah tersebut setara dengan kenaikan sebesar 73 persen dibandingkan 2021 yang tercatat sebanyak 4,4 juta penumpang.
Kinerja positif pada 2022 juga tercatat dari jumlah kendaraan roda 2 dan 3, yang mencapai sebanyak 4,1 juta unit atau naik 70 persen dibandingkan sebanyak 2,4 juta unit pada 2021.
Selanjutnya, kendaraan roda 4 atau lebih yang berjumlah sebanyak 4,4 juta unit atau naik 51 persen, dibandingkan 2021 yaitu 2,9 juta unit dan angkutan barang mencapai 1,3 juta ton atau turun 45 persen dari 2021 yang 2,4 juta ton.
Shelvy mengatakan, bahwa pendapatan ASDP telah melampaui total pendapatan dalam kondisi normal sebelum Covid-19 sebesar Rp3,12 triliun.
"Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian ASDP audited sejak Januari hingga Desember 2022, tercatat ASDP membukukan pendapatan sebesar Rp4,38 triliun atau tumbuh 25,8 persen dibanding realisasi 2021 sebesar Rp3,48 triliun," tuturnya.
ASDP berkomitmen untuk terus mengedepankan inovasi bisnis dan transformasi digital untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan serta pelayanan yang mampu memberikan kenyamanan bagi masyarakat.